Selamat Datang (Kembali) di Old Trafford, Adidas!

Poster kampanye Adidas (Sumber foto: Footyheadlines.com)
Sebelum identik dengan apparel Nike dalam satu dekade terakhir. Belum banyak yang tahu bahwa klub raksasa Inggris, Manchester United (MU) pernah bekerjasama dengan Adidas sebagai supplier jersey mereka pada tahun 1980-1992. 

Adidas menjadi supplier kostum untuk MU pertama kali pada tahun 1980 setelah mereka mengambil alih dari brand Inggris, Admiral.

Meskipun Selama 12 tahun menjadi supplier jersey MU, Adidas hanya membuat enam buah jersey kandang berbeda dengan desain yang ikonik dan berkelas. Salah satu yang paling memorable tentu jersey MU tahun 1982-1984 yang menginspirasi desain jersey terbaru MU musim 2015-2016.
Jersey MU musim 1982-1984
Setelah 23 tahun brand asal Jerman tersebut akhirnya kembali ke kota Manchester. Diawali dengan kesepakatan pada tahun 2014 lalu yang memaksa terjadi pemecahan rekor sponsorship apparel olah raga senilai 75 juta per tahun. Angka fantastis yang mesti dibayar Adidas kepada Manchester hingga tahun 2025 nanti.

Tanggal 1 Agustus 2015 besok menjadi hari yang paling dinanti para fans MU. Jersey terbaru buatan Adidas resmi diluncurkan yang menandai telah berakhirnya era swoosh (centang, logo Nike) dan dimulainya kembali era three strip khas Adidas.

Segala memori tentang Nike yang terukir di segala sudut dan dinding Old Trafford berganti dengan "tiga garis" Adidas. Welcome back again, Adidas!

#ManchesterIsRed #BeTheDifferent


Perang Apparel Olah raga


Peta dunia supplier seragam sepak bola (sumber foto: footyheadlines.com/Joseph)
Siapa yang tidak pernah mendengar brand olah raga ternama seperti Nike, Adidas dan Puma. Ketiga apparel olah raga tersebut sukses mendominasi pasar olah raga dalam beberapa dekade terakhir.

Analisa marketing disertai inovasi yang tiada henti membuat mereka semakin kuat di pasaran global.

Salah satu pasar perlengkapan olah raga paling menggiurkan adalah sepak bola. Perusahaan apparel raksasa tersebut berlomba-lomba menginvestasikan uangnya dalam wujud kerjasama supplier seragam olah raga -- atau yang lebih kita kenal dengan sebutan jersey. Bahkan Nike dan Adidas berhasil mendominasi pasar seragam olah raga negara kontestan Piala Dunia Brasil tahun 2014 lalu.

Situs berita apparel olah raga,  footyheadlines.com mencoba menganalisis peta supplier jersey tim nasional sepak bola yang merupakan kreasi pelajar Jerman bernama Joseph. Menurut mereka Adidas masih sangat kuat di Afrika Utara, sedangkan Nike mendominasi pasar Asia. Puma punya posisi sangat kuat di sebagian besar Afrika, sedangkan Nike relatif lemah di Afrika.

Raksasa Amerika, Nike baru-baru ini memperkuat pasar negara dengan menandatangani kontrak bersama China, Chili dan Nigeria. Akan tetapi tahun ini juga mereka melepas dua klub besar, Juventus dan Manchester United yang kini telah bersama Adidas.

Siapakah yang akan memenangi pertarungan antar apparel ini?
https://www.facebook.com/RizkiJerseyShop


Wahai Kaum Muda, Mari Menulis Politik!


Peserta workshop blogger dan aktivis media sosial yang diadakan ACSTF (Dok. ACSTF)

Tahun ini kita sibukkan dengan sebuah hajatan besar. Ya, Pemilihan Umum (Pemilu) itu telah berakhir beberapa waktu lalu. Sebuah pesta demokrasi lima tahun sekali yang menjadi sarana kita menyaring para Wakil Rakyat dan Presiden sebagai aktor utama yang menjalankan roda pemerintahan negeri ini.

Pada prosesnya pelaksanaan Pemilihan Anggota Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) belum seperti yang sama-sama kita impikan, tapi paling tidak kita telah sukses menunjukkan kepada dunia bahwa kita adalah bangsa yang besar nan demokratis.

Entah apa jadinya negeri ini jika Pemilu tak terselenggara. Dengan cara apa kita memilih para wakil dan pemimpin negeri tercinta ini. Apakah kita akan berubah menjadi sebuah negara Monarki layaknya Saudi Arabia atau Britania Raya yang segalanya diatur dan ditentukan oleh kerajaan. Lalu di mana letak kedaulatan rakyat?
Baca selengkapnya »

Ada Kemesraan Aceh dan Papua di Askopma Unsyiah


Askopma Unsyiah (foto: www.up4b.go.id)

Tampak seorang pemuda berusia dua puluh tahunan sedang berjalan dengan ayunan langkah kaki yang agak dipercepat. Parawakannya begitu asing, tampak berbeda dengan pemuda-pemuda di sekitarnya. Dengan tas ransel warna hitam Ia menuju sebuah tempat sambil sesekali melempar senyum hangat khasnya.

Yopie, begitulah pemuda itu biasa disapa. Laki-laki kelahiran Timika, Papua ini adalah mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Aceh. Ia kini sudah memasuki semester ke empat berkuliah di kampus jantung hati rakyat Aceh itu. Selama menetap di Aceh, Yopie tinggal di kompleks Asrama Putra milik kampus Unsyiah.

Orangnya ramah dan bersahaja, tak lupa Ia menyapa kala saya bertemu dengannya sore itu. Kami pun larut dengan obrolan-obrolan santai bak dua sekawan yang telah kenal lama. Yopie pun mulai bercerita tentang kesannya selama menetap di tanah Serambi Mekkah.
Baca selengkapnya »

Selecao Pasti Memukau



Tim Samba Brasil (foto: neanderthalnews.com)


"Hanya ada satu kandidat terkuat juara -- Brasil. Mereka adalah sebuah tim kuat dan ada energi yang sangat besar di negara itu. Ada kekuatan luar biasa yang ada di dalam negara ini," (Joachim Loew – Pelatih timnas Jerman)


Brasil. Ya, dalam hal sepak bola siapa yang meragukan negara satu ini. Orang-orang mungkin akan berpikir seribu kali untuk tidak menaruh nama Selecao ke dalam daftar favorit juara. Pengoleksi mahkota Piala Dunia (PD) terbanyak ini punya segalanya untuk meraih bintang keenamnya. 

PD Brasil 2014 hanya tinggal hitungan hari. Negara-negara partisipan semakin berbenah mempersiapkan diri agar tampil maksimal. Bila kita coba menganalisis siapa calon kuat juara ajang sepak bola terbesar sejagad kali ini, maka akan mengerucut beberapa nama. Sebut aja tuan rumah Brasil, juara bertahan Spanyol, lalu ada nama Argentina, Jerman dan Italia.
Baca selengkapnya »

“Eumpang Breuh”, Film Komedi Aceh di Tonton Orang NTT

foto: http://acehdalamsejarah.blogspot.com


Orang bilang cinta itu datang dari mata turun ke hati. Mungkin benar adanya, hanya lewat pandangan pertama, Joni Kapluk (Abdul Hadi) langsung menaruh hati kepada Yusniar (Nurhasyidah) si kembang desa. Bak gayung bersambut, Yusniar pun seakan terhipnotis cintanya Joni. Singkat cerita, mereka pun mengikat tali cinta sehidup semati.

Akan tetapi kisah cinta mereka tak berjalan mulus. Hubungan Joni dan Yusniar mendapat tantangan keras dari Ayah Yusniar, Haji Uma (Umar Pradana). Joni yang sehari-hari berprofesi sebagai preman kampung dianggap orang yang tidak berpendidikan, tak pantas untuk Yusniar yang lembut, sopan dan penuh tata krama.

Tapi bukan Joni namanya jika menyerah begitu saja. Joni pun berusaha sekuat tenaga mempertahankan ikatan cintanya, walaupun terkadang nyawa sebagai taruhannya. Untunglah Joni punya sahabat seperti Mando Gapi (Sulaiman). yang mau setia membantu dan menemani Joni memperjuangkan hubungan cintanya dengan Yusniar.
Baca selengkapnya »

Perkembangan Pesepakbola Muda, Siapa Yang Tahu?



Ilustrasi (foto: goal.com)

Pernah dengar pesepakbola bernama Dominic Adiyiah? Jika anda seorang milanisti pasti tak begitu asing dengan pemain satu ini. Ya, pemain Internasional Ghana ini pernah berseragam AC Milan periode 2010-2012. Digadang-gadang sebagai talenta muda yang akan bersinar di Eropa, Adiyiah malah banyak menghabiskan karier profesionalnya di klub-klub semenjana.

Nama pemain berposisi penyerang ini pernah menjadi buah bibir pada perhelatan Piala Dunia U-20 Mesir tahun 2009 lalu. Bagaimana tidak, Ghana dibawanya menjadi juara setelah mementaskan perlawanan Brasil di final. Berkat penampilan gemilangnya Adiyiah dinobatkan sebagai pemain terbaik. Bukan hanya itu, koleksi delapan golnya juga menetapkannya sebagai top skor kejuaraan dua tahunan itu.


Sinar terang bakat pria kelahiran 29 November 1989 ini membuat raksasa Italia, AC Milan kepincut dan memboyongnya dari klub Norwegia, Fredrikstad FK pada Januari 2010. Datang dengan ekspektasi besar dari publik merah-hitam, Ia diyakini akan menjadi pemain masa depan Milan kala itu.
Baca selengkapnya »

Meriahnya Tradisi Maulid di Aceh



Masyarakat makan bersama di hari maulid (foto: tribunnews.com)

Bagi umat muslim memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW disetiap tahunnya sudah menjadi sebuah tradisi penting. Maulid pada umumnya merupakan ekspresi rasa cinta umat Islam kepada Rasulnya.

Beragam cara dilakukan umat Islam di seluruh dunia untuk memperingati hari kelahiran Nabi akhir zaman itu. Khusus di Indonesia, peringatan maulid biasanya diisi dengan acara-acara keagamaan seperti ceramah, menyantuni anak yatim, zikir dan doa bersama.

Provinsi paling ujung barat Indonesia,  juga larut akan peringatan hari besar agama Islam itu. Mahsyur sebagai daerah yang lekat dengan nuansa keislaman, di mana Islam telah menyatu dengan budaya jutaan masyarakatnya. Merayakan Maulid adalah sebuah tradisi yang sudah turun temurun bagi orang Aceh.
Baca selengkapnya »

26 Januari



Dok. Pribadi

“Laki-laki dan perempuan adalah sebagai dua sayapnya seekor burung. Jika dua sayap sama kuatnya, maka terbanglah burung itu sampai ke puncak yang setinggi-tingginya; jika patah satu dari pada dua sayap itu, maka tak dapatlah terbang burung itu sama sekali,” 
( Soekarno)

***

26 Januari 2009, aku masih hafal betul tanggal itu. Ya, ku yakin kau juga sama. Di tanggal itulah kali pertama kita mengikat tali cinta. Kala itu kau dan aku hanya sepasang remaja yang belum paham apa itu makna cinta. Semua mengalir begitu saja, hingga sekarang kita sadar bahwa kita adalah dua makhluk yang tak ingin berpisah.

Pada awalnya aku tak yakin 26Januari menjadi tanggal yang begitu berarti. Tak ada yang percaya kita akan terus bersama merayakan tanggal itu tiap tahunnya, bahkan oleh kita sendiri.
Baca selengkapnya »

Gading, Mahar Kawin Orang Lamaholot



Sumber foto: lamalerakoteklema.blogspot.com
“Pa Guru, kalau mau cari istri orang sini mudah saja, di Sumatera pasti banyak gajah ko?” Saya bisa tertawa geli sendiri jika ingat-ingat candaan dari seorang teman tadi. Tapi yang dikatakanntya itu memang fakta, bukan candaan. Aturan ini berlaku dalam adat etnis Lamaholot, bila anda ingin menikahi seorang gadis dari suku Lamaholot, mahar atau mas kawinnya berupa gading gajah.

Etnis Lamaholot dikenal sebagai etnis yang sangat kental akan adat dan budayanya. Etnis ini mendiami Flores Timur daratan, Pulau Adonara, Pulau Solor, Pulau Lembata dan Pulau Alor, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Etnis ini sangat menjunjung tinggi kearifan lokal, jangan heran masih banyak prosesi atau ritual adat yang masih dilakukan hingga kini, termasuk persoalan pernikahan.

Saya pernah berkesempatan menginjakkan kaki di tanah Lembata, salah satu daerah yang banyak didiami penduduk etnis Lamaholot. Tepatnya tahun lalu, saya menjadi salah seorang pendidik di daerah pedalaman Lembata. Selama satu tahun di sana saya terkesima dengan  begitu taatnya penduduk terhadap adat yang berlaku. Hal yang mungkin langka terjadi di kawasan Indonesia lainnya.
Baca selengkapnya »

(Bukan) Pemain Bola



Foto: Dok. Pribadi

Lebih enam tahun lamanya pergi merantau demi menuntut ilmu, membuatku kehilangan banyak momen bersama teman-teman  masa kecilku dulu. Semuanya sudah banyak berubah, tak lagi seperti dulu. Tak ada canda tawa lepas  tanpa beban khas anak-anak SMA. Semuanya kini lebih serius, lebih dewasa. Topik pembicaraan kini didominasi tentang pekerjaan atau aktivitas sehari-hari yang menurutku kaku.

Mungkin satu hal yang tak berubah, apa yang mereka pikir tentangku. Dua minggu yang  lalu, tak sengaja bertemu seorang teman yang sudah lima tahun lamanya tidak bersua. Namanya Arief, Ia temanku saat masih sama-sama berlatih di SSB di kotaku. Setelah saling berjabat tangan dan menanyakan kabar, lalu Ia kembali mulai membuka percakapan lewat pertanyaan,
“Main di (klub) mana sekarang?” tanyanya.

“Gak ada,” jawabku singkat.

“Kenapa? Gak main bola lagi?”  tanyanya dengan serius.

Aku terdiam sejenak, lalu menjawab pelan “Aku masih pendidikan,”

***
Baca selengkapnya »

Sport Science Untuk Sepak Bola Indonesia Yang Lebih Baik



foto: solenthess.blogspot.com

“Memajukan sepak bola tidak bisa dengan cara-cara lama, tapi harus dengan pendekatan sport science,”

Kata-kata seperti di atas mungkin kerap kali terdengar dari tokoh-tokoh pembina sepak bola kita. Ya, Sport science telah menjadi istilah yang lazim digunakan untuk menunjukkan keseriusan melakukan reformasi pengembangan sepak bola di tanah air. Bahkan oleh Ketua PSSI saat ini, Djohar Arifin menjadikan sport science sebagai salah satu dari lima pilar pengembangan sepak bola dalam program kerjanya.

Sebegitu penting dan berpengaruhkah penerapan sport science untuk memajukan prestasi sepak bola tanah air yang semakin lama semakin terpuruk ini. Atau mungkin sport science hanyalah sebuah istilah “manis” yang lagi-lagi cuma sekedar wacana alias mimpi. 
Baca selengkapnya »

Resolusi 2014: Terus Belajar dan Raih Mimpi


foto: simfonikehidupan.wordpress.com
Orang-orang Barat berkata: “Time flies when you’re having fun,” yang jika kita coba terjemahkan kira-kira bermaknakan: “Waktu berlalu tanpa terasa jika kita senang hati menjalaninya.” Ya, memang benar adanya. Tanpa terasa waktu berjalan dengan cepatnya. Hanya dalam hitungan beberapa hari saja kalender pun akan berganti. Sejenak terbayang kembali momen-momen bersejarah dalam hidup yang terjadi pada tahun 2013 lalu. Suka dan duka yang bergantian menyelimuti sepanjang tahun akan berubah menjadi kenangan.

Banyak yang sudah  menantikan datangnya tahun 2014. Tahun yang bagi orang Indonesia dianggap sebagai tahunnya politik. Doa, harapan dan semangat baru menancap di diri kita masing-masing. Tak terkecuali denganku. Aku pun sudah mempersiapkan resolusi untuk tahun depan. Sederhana tapi penting, aku ingin terus mengenyam pendidikan. Belajar, belajar dan belajar!

Awal tahun 2014 ini aku sudah ditunggu oleh pendidikan formal bernama Pendidikan Profesi Guru (PPG). Selama setahun aku akan kembali ke universitas untuk belajar bagaimana menjadi seorang guru profesional. Program PPG ini aku dapatkan melalui beasiswa dari Kemendikbud. Beasiswa itu ku dapat setelah bersama teman-teman lainnya bertugas menjadi pendidik di salah satu daerah tertinggal di Indonesia.
Baca selengkapnya »

E-learning: Guru, Siswa dan Teknologi

Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi telah mendorong lahirnya begitu banyak inovasi untuk memudahkan aktivitas manusia. Tak terkecuali di dunia pendidikan. Kini  proses belajar mengajar semakin efektif dan menarik dengan lahirnya media pembelajaran perangkat lunak bernama e-learning.

Apa itu e-learning? Electronic learning (biasa disingkat: e-learning) adalah cara baru dalam dunia belajar-mengajar. Menurut Hartley (2001), e-learning merupakan suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media internet, intranet atau media jaringan komputer lain.

Kehadiran e-learning telah mengubah cara belajar mengajar konvensional, yang selama ini lewat tatap muka di ruang kelas menjadi pembelajaran berbasis internet atau online. Sebagai gambaran, seorang guru tidak perlu menjelaskan tentang materi pelajaran di depan kelas. Guru cukup menampilkan materi via Learning Management System (LMS) sebagai kelas virtual. Materi tersebut bisa dalam bentuk modul yang dilengkapi dengan multimedia pendukung seperti gambar dan video yang memperkuat isi materi. Dalam ruang kelas virtual ini tersebut juga dilengkapi dengan aplikasi chat untuk sarana interaksi peserta didik dan pembelajar.
Baca selengkapnya »

Wajah Pariwisata di Daerah Tertinggal



Pantai Bean, potensi wisata di daerah tertinggal (Dok. pri)
Bali merupakan tujuan wisata unggulan di Indonesia. Tapi Indonesia bukan hanya Bali, masih banyak daerah lain di Indonesia yang menawarkan keindahan alam yang luar biasa. Kebanyakan “surga” itu malah belum terjamah atau belum banyak dikunjungi wisatawan. Selain kurang gencarnya promosi, lokasinya yang jauh dan tidak didukung dengan sarana prasarana yang memadai, membuat tempat-tempat potensi wisata di daerah tertinggal miskin pengunjung.

Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal mencatat, saat ini terdapat 183 kabupaten yang dikategorikan sebagai Daerah Tertinggal di Indonesia. Dari jumlah itu, 70 % penyebaran daerah tertinggal saat ini terdapat di Kawasan Timur Indonesia. Miris memang, padahal kawasan Indonesia Timur punya modal untuk berkembang lewat industri pariwisata. Keindahan alam di Kawasan Timur jangan diragukan lagi, ditambah kekayaan adat dan budaya yang masih lestari bisa menjadi daya tarik tersendiri.

Contohnya saja provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), penyelenggaran Sail Komodo 2013 beberapa waktu lalu telah membantu Daerah ini memperkenalkan kepada dunia potensi wisata yang dimilikinya. Memiliki seribu pulau lebih, tapi ironisnya kunjungan wisatawan ke daerah ini masih kalah jauh dari tetangganya Bali dan NTB. Banyak potensi wisata NTT yang belum digarap dengan maksimal.
Baca selengkapnya »

Saatnya Aceh Jadi Tuan Rumah PON



Status tuan rumah ajang Pekan Olah raga Nasional (PON) dalam beberapa edisi penyelenggaraan terakhir menjadi rebutan Provinsi-provinsi di Indonesia. Lihat saja bidding (bursa pencalonan) tuan rumah PON edisi ke- XX yang menurut rencana akan diselenggarakan pada tahun 2020 mendatang. Papua, Bali, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, Kalimantan Barat, Sumatera Utara dan Aceh bersaing ketat menjadi tuan rumah pesta olah raga terakbar di tanah air itu.

Bukan tanpa alasan daerah-daerah di atas berebut status host even empat tahunan itu. Menjadi tuan rumah PON dipercaya mendapat banyak keuntungan. Pertama, Keuntungan secara prestasi. Menjadi tuan rumah punya motivasi lebih karena para atlet berlaga di rumah sendiri. Tuan rumah juga diuntungkan dalam penyiapan atlet mereka karena sudah lebih awal beradaptasi menggunakan venue-venue yang menjadi arena pertandingan. Tidak heran jika dari beberapa penyelenggaraan terakhir daerah yang menjadi tuan rumah PON perolehan medalinya melonjak drastis.

Dampak jangka panjangnya, pembaharuan infrastruktur lewat membangun ataupun merenovasi venue-venue yang dipersiapkan untuk PON. Nantinya arena pertandingan tersebut akan menjadi aset daerah dan dikelola oleh daerah penyelenggara PON. Ke depannya tuan rumah tidak dipusingkan lagi dengan keterbatasan sarana dan prasarana sebagai penunjang prestasi olah raga. Hal ini diyakini bisa meningkatkan prestasi olah raga penyelenggara PON dimasa depan.
Baca selengkapnya »

Lestarikan Aset Wisata Sejarah Aceh!


sepasang pedang VOC (foto: tribunnews.com)
Belum lama ini kita dihebohkan dengan penemuan koin emas kuno di Kampung Pande, kecamatan Kutaraja, Banda Aceh pada hari Minggu (10/11/2013) lalu. Koin-koin emas mata uang dirham yang dipercaya sebagai peninggalan kesultanan Aceh Darussalam ini ditemukan oleh masyarakat yang sedang mencari tiram di rawa-rawa desa tersebut. Dua hari berselang (13/11/2013) masyarakat kembali geger dengan ditemukannya sepasang pedang berlapis emas bertuliskan Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC) di kampung penuh sejarah itu.

Ditemukannya dua peninggalan sejarah tersebut kembali mengingatkan kita akan kebesaran sejarah Aceh dimasa lalu. Dikutip dari Wikipedia, di Aceh dahulunya ada sebuah kerajaan Islam bernama Kesultanan Aceh Darussalam yang memiliki sejarah sangat panjang (1496-1903 M). Kesultanan Aceh merupakan kelanjutan dari Kesultanan Samudera Pasai yang hancur pada abad ke-14. 

Kesultanan Aceh didirikan oleh Sultan Ali Mughayat Syah pada tahun 1496. Pada awalnya kerajaan ini berdiri atas wilayah Kerajaan Lamuri, kemudian menundukkan dan menyatukan beberapa wilayah kerajaan sekitarnya mencakup Daya, Pedir, Lidie dan Nakur. Kesultanan Aceh terletak di utara pulau Sumatera yang berpusat di Kutaraja (Banda Aceh).
Baca selengkapnya »

Islam Melarang Kita Korupsi



Ilustrasi
Apa yang anda bayangkan jika mendengar kata korupsi? Pasti banyak pemikiran negatif yang menggantung di kepala. Mulai dari seorang Kepala Daerah yang memperkaya diri dengan mengambil hak rakyatnya, Hakim yang berlaku tidak adik karena menerima suap, hingga Wakil Rakyat yang bermain anggaran untuk kepentingan pribadi atau kelompok.

Masih banyak lagi contoh kezaliman manusia dan perbuatan korupnya. Tiap harinya kita mendengar lewat media cetak dan elektronik ada saja Pejabat publik yang tersandung kasus korupsi. Kerugian negara akibat ulah para Koruptor juga tak tanggung-tanggung mulai dari nominal jutaan, milyaran hingga trilyunan Rupiah.

Korupsi hanyalah sebuah kata sederhana namun memiliki banyak arti. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kata korupsi bermaknakan perbuatan menggunakan kekuasaan untuk kepentingan sendiri. Secara harfiah korupsi ialah kebusukan, keburukan, kebejatan, ketidakjujuran, dapat disuap, tidak bermoral, penyimpangan dari kesucian, kata-kata atau ucapan yang menghina atau memfitnah.
Baca selengkapnya »

Kompetisi Internal, Solusi Pas Pengembangan Pemain Muda Aceh

PSSI
Banyak yang berpendapat tahun 2013 adalah tahun kebangkitan sepak bola Aceh. Alasannya ada beberapa nama pemain muda Aceh yang kini mendapat panggilan timnas junior. Sebut saja trio Zulfiandi, Hendra Sandi Gunawan dan Miftahul Hamdi yang dipanggil pelatih U-19, Indra Sjafri yang tengah mempersiapkan tim menuju kejuaraan Piala Asia di Myanmar tahun depan. Khusus Zulfiandi dan Hendra Sandi adalah pemain yang juga mengisi skuad Garuda Jaya kala sukses menjuarai Piala AFF U-19 september lalu.

Lalu ada Syahrizal (Persija Jakarta) dan Syakir Sulaiman (Persiba Balikpapan) yang kini tengah bergabung bersama timnas U-23 arahan Rahmad Darmawan. Mereka masih menjalani seleksi ketat bersaing menjadi pemain yang dibawa ke Sea Games.ke 27 di Myanmar Desember nanti.

Bak oase, prestasi pemain-pemain di atas menggairahkan kembali masyarakat sepak bola Aceh. Kerinduan akan adanya pemain asal Aceh memperkuat tim garuda diajang internasioal telah terpenuhi. Ya, setelah masa-masa keemasan Ismed Sofyan berakhir belum ada pemain asal Serambi Mekkah yang mampu menembus skuad nasional.
Baca selengkapnya »

Persiraja Nasibmu Kini



Logo Persiraja
Jika membahas tentang Aceh dikancah persepakbolaan nasional tentu tidak bisa lepas dari salah satu klub yang namanya dulu cukup harum. Ya, tidak salah lagi. Klub itu bernama Persatuan Sepak bola Indonesia Kutaraja, atau yang biasa disingkat dengan sebutan Persiraja. Klub yang bermarkas di Kota Banda Aceh ini sudah sangat lama menancapkan kukunya dipanggung persepakbolaan tanah air mulai dari era Perserikatan hingga sekarang.

Sejarah mencatat, pada tanggal 31 Agustus 1980 Laskar Rencong -- julukan Persiraja -- berhadapan dengan Persipura Jayapura pada final kompetisi Persirakatan di Stadion Utama Gelora Bung Karno. Tertinggal lebih dulu lewat gol pemain Persipura, Leo Kapisa. Persiraja bangkit lewat gol Rustam Syafari dan dua gol Bustamam. Persiraja pun menang dengan skor 3-1 dan memastikan diri menjadi juara kompetisi kasta tertinggi sepakbola Indonesia kala itu.

Lewat prestasi tersebut, klub yang lahir pada 28 Juli 1957 itu telah tercatat dengan tinta emas sebagai salah satu klub yang namanya melegenda. Persiraja mengikuti jejak klub-klub besar yang pernah menjuarai kompetisi Perserikatan seperti Persis Solo, Persebaya Surabaya, Persija Jakarta, PSM Ujungpandang (sekarang Makassar), Persib Bandung dan PSMS Medan.
Baca selengkapnya »

Titik Balik Pesepak Bola: Cedera, Bangkit dan Lahir Kembali

Giuseppe Rossi (foto: www.mirror.co.id)
Minggu (20/10/2013) sore waktu Italia tengah berlangsung laga ketat lanjutan kompetisi Liga Italia Serie A antara tuan rumah Fiorentina versus Juventus. Secara mengejutkan La Viola -- julukan Fiorentina -- berhasil mengandaskan perlawanan anak-anak Kota Turin dengan skor 4-2. Ada satu nama yang menarik perhatian hari itu. Siapa lagi kalau bukan bintang Fiorentina, Giuseppe Rossi yang mampu mencatatkan hattrick pada laga di Artemio Franchi tersebut.

Siapa yang menyangka Rossi akan tampil tajam musim ini. Ia telah mencatatkan delapan gol dan sementara menjadi top scorer kompetisi di negeri pizza. Penyerang internasional Italia itu musim lalu sempat tenggelam setelah mengalami cedera lutut berkepanjangan saat masih berseragam Villareal.

Banyak yang beranggapan karier Rossi telah habis. Mantan pemain Parma dan Manchester United itu mendapatkan cedera lutut pertamanya pada Oktober 2011 dan absen selama enam bulan. Malang bagi Rossi, saat dokter mengganggapnya sudah mulai sembuh dan mulai berlatih bersama tim, lututnya kembali kambuh dan harus menepi lagi selama sepuluh bulan.
Baca selengkapnya »

Mampukah Timnas U-19 Sehebat Generasi Emas Belgia?

timnas U-19 (foto: goal.com)
Belum usai euforia keberhasilan timnas U-19 memenangi kejuaraan Piala AFF kelompok umur U-19 pada September lalu, kita kembali dibuat bangga dengan keberhasilan anak-anak Garuda muda melumat raksasa Asia, Korea Selatan pada babak kualifikasi Piala AFC U-19 di Jakarta (12/10/2013) lalu. Kemenangan tersebut membawa Indonesia menjadi pemuncak klasemen sekaligus lolos otomatis ke Piala AFC U-19 tahun 2014 di Myanmar.

Lewat tangan dingin Indra Sjafri dengan metode “blusukan”-nya telah menemukan mutiara-mutiara terpendam dari seluruh pelosok negeri. Mereka diramu menjadi sebuah tim yang solid, dan klimaksnya mampu memuaskan dahaga publik sepakbola Indonesia yang sudah menunggu lebih dari 20 tahun untuk merasakan gelar dilevel Asia Tenggara.

Bukan hanya gelar juara, kita juga disuguhi permainan menawan ala tiki-taka Barcelona -- versi Indonesianya pepepa --. Permainan bola-bola pendek dari kaki ke kaki dan mengandalkan serangan cepat lewat sayap fasih diperagakan oleh Evan Dimas Cs. Hasil statistik yang dilansir tim High Performance Unit (HPU) menunjukkan begitu lancarnya anak-anak Garuda muda melakukan passing hingga 500-600 kali per pertandingan, kontras dengan gaya permainan timnas senior yang masih banyak kesalahan passing layaknya pemain amatir.
Baca selengkapnya »

Ingat Timur, Ingat Musik Ambon

penyanyi pop Ambon, Doddie Latuharhary (foto: youtube.com)
Tak terasa telah memasuki pekan ketiga saya meninggalkan tanah Lembata, salah satu kabupaten di provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Sempat mengabdi sebagai pendidik selama 1 tahun di bumi Flobamora itu, kini saya telah pulang ke daerah asal di provinsi paling ujung barat Indonesia, Aceh.

Rindu pastinya, keramah-tamahan orang timur seperti menarik saya untuk kembali kesana,tapi entah kapan terlaksana. Berjuta kenangan tertinggal di sana, senyum manis keluarga baru, teman dan anak didik masih tersimpan jelas diingatan. Belum lagi pembauran saya dengan masyarakat mengakibatkan telah terjadi pencampuran budaya, saya jadi tahu bahasa daerah, tradisi, kebiasaan-kebiasaan dan segala kearifan lokal yang ada di sana.

Ngomong-ngomong soal kebiasaan, saya paham betul apa yang paling digemari orang timur. Jawabannya sederhana: musik! Ke sudut mana anda berada yang terdengar adalah musik. Di rumah-rumah, angkutan umum, warnet, terpasang speaker besar yang memekakkan telinga. Bagi mereka tiada hari hidup tanpa musik.
Baca selengkapnya »

Kisah Pahit “Timnas” Aceh dan Mimpi Membangun Sepak Bola




foto: zakasz.blogspot.com
Berbicara pembinaan sepakbola usia muda di Aceh tentu mengingatkan kita dengan 30 remaja Aceh yang berguru di Paraguay selama pada priode 2008-2011 lalu. Selama 3.5 tahun mereka belajar sepakbola di Negara Amerika latin tersebut yang biayanya sepenuhnya menggunakan uang rakyat mencapai 45 milyar.

Media-media lokal saat itu kompak menamai mereka dengan sebutan “timnas” Aceh. Sedahsyat itu kah? Yang jelas ekspektasi rakyat Aceh sangat besar saat itu. Suatu hal yang wajar mengingat selama berguru di Paraguay mereka menggunakan fasilitas yang dibiayai oleh rakyat,

Gubernur Aceh saat itu yang juga pemerkarsa program “timnas” Aceh, Irwandi Yusuf mungkin merujuk dari hadits Nabi Muhammad SAW “Tuntutlah ilmu walaupun sampai ke negeri China,”
Antusiasme awak Aceh terhadap sepakbola yang luar biasa tak sebanding dengan prestasi yang dicapai. Hal inilah yang mungkin mendasari beliau ngotot untuk mengirim atlet berguru ke luar negeri. Intinya adalah orang Aceh harus banyak belajar.
Baca selengkapnya »

Bukan Akhir Sebuah Pengabdian (Catatan Akhir Seorang Pendidik Muda di Pedalaman NTT)



Dok. Pribadi
"Terpujilah wahai engkau ibu bapak guru
Namamu akan selalu hidup dalam sanubariku
Semua baktimu akan ku ukir di dalam hatiku
Sebagai prasasti terima kasihku
Tuk pengabdianmu

Engkau sebagai pelita dalam kegelapan
Engkau laksana embun penyejuk dalam kehausan
Engkau patriot pahlawan bangsa
Tanpa tanda jasa."

Alunan lagu Himne Guru (Pahlawan Tanpa Tanda Jasa) tersebut dinyanyikan dengan khidmat oleh seluruh siswa-siswaku. Suasana pun hening di ruang yang sederhana itu, air mata ku pun keluar deras tak terbendung. Sesekali ku kuatkan diri melihat wajah-wajah lugu yang tepat berada di hadapan, mereka pun sedang menyeka-nyeka air matanya. Tak kuat rasanya!

Hari itu senin (16/09/2013), hari terakhir aku berada di SMPN 2 Nagawutung. Tak terasa hampir setahun sudah berada di sini, Melewati hari-hari penuh suka maupun duka, kini saatnya mengucapkan sayonara.

Kepala sekolah, dewan guru dan siswa secara spontan menyiapkan acara sederhana untuk perpisahan sekaligus pelepasan bagiku. Acara yang sebenarnya membuat langkah kakiku semakin berat meninggalkan semua yang ada di sekolah ini.
Baca selengkapnya »

Kalah Tipis, Langkah SM-3T Aceh Terhenti

Tim SM-3T Aceh
Lembata, NTT - SM-3T Aceh harus mengakui ketangguhan tim Belabaja, setelah takluk dengan skor tipis 1-0 pada babak delapan besar turnamen Naga Cup 1 kemarin (11/09/2013) sore Wita. Mengusung misi sama untuk lolos ke babak semifinal, laga sarat gengsi tersebut berjalan alot hingga akhir laga.

SM-3T Aceh yang merupakan runner-up pool C, membuktikan bahwa mereka bukan tim ecek-ecek setelah mampu memberikan perlawanan sengit kepada salah satu tim kuat di Kecamatan Nagawutung yang juga juara Pool A, Belabaja.

Tampil dihadapan ratusan pasang mata yang memadati lapangan sepakbola desa Loang. Kedua tim tampil ngotot demi memburu kemenangan. Pertarungan keras selama 2x35 menit pun tak terelakkan, memaksa wasit mengeluarkan beberapa kartu kuning.
Baca selengkapnya »

Ozil dan Pentingnya Sebuah Kepercayaan

Mesut Ozil (sumber foto: AIFC)
Jendela transfer musim panas telah resmi ditutup tanggal 2 September lalu, begitu banyak kejutan yang terjadi didetik-detik akhir masa transfer. Salah satunya adalah kepindahan bintang Real Madrid, Mesut Ozil ke klub Liga Primer Inggris, Arsenal.

Tak ada yang menyangka gelandang berusia 24 tahun ini akan meninggalkan -- tepatnya dilepas -- Real Madrid, mengingat track record yang cukup baik selama tiga musim bermain di Santiago Barnabeu. Ozil menjadi bagian penting klub kebangggan Ibukota tersebut dalam meraih gelar juara Liga Spanyol musim 2011-2012.

Yang membuat orang tak habis pikir, alih-alih memilih pindah ke klub besar nan kaya raya yang menjanjikan gaji besar dan gelar juara. Kenapa Arsenal?

Banyak pengamat yang beranggapan kepindahan Ozil ke Arsenal sebagai langkah mundur bagi karier pemain berdarah Turki tersebut. Arsenal yang tidak pernah memenangi gelar mayor apapun selama delapan tahun, dianggap bukanlah klub yang cocok bagi Ozil untuk meraih puncak kariernya sebagai pesepakbola.
Baca selengkapnya »

SM-3T Aceh Taklukkan Waikerong B



Tim SM-3T Aceh
Tim SM-3T Aceh tampil gemilang pada laga perdana Grup C turnamen Naga Cup 1, setelah unggul tipis dari tim desa Waikerong B dengan skor 2-1 pada Rabu (04/09/2013) sore.

Menurunkan pemain-pemain terbaiknya, SM-3T Aceh tampil ngotot sedari awal laga demi mengamankan tiga poin. Tampil dominan sepanjang laga namun buruknya penyelesaian akhir membuat SM-3T Aceh hanya bisa menang dengan skor tipis.

SM-3T Aceh sempat unggul di babak pertama lewat sontekan M. Darmansyah, pada awal babak kedua Waikerong sempat membuat gol penyama, namun tendangan pinalti Rizki Zulfitri diujung laga berhasil mengunci pertandingan untuk kemenangan SM-3T Aceh.
Baca selengkapnya »

Nikmatnya Mie Aceh, Bukan Sekedar Mie Biasa

Foto: palingindonesia.com
Hampir setahun sudah tidak pulang ke kampung halaman (Aceh). Rindu pastinya, sudah lama tidak menikmati kebersamaan bersama keluarga, kekasih hati dan teman lama. Belum lagi dengan suasana tanah kelahiran yang “hangat” seakan mempunyai daya magnet yang terus menarik penulis untuk segera pulang. Salah satu “magnet” tersebut apalagi kalau bukan kuliner-kuliner khas Aceh yang selama diperantauan hanya bisa dinikmati dalam khayalan.

Salah satu kuliner khas Aceh yang bisa dibilang masuk dalam jajaran kuliner top  di tanah Iskandar Muda adalah Mie Aceh. Sekilas dari namanya mungkin terlalu biasa, “hanya” mie. Tapi tunggu dulu, kuliner legendaris ini bukan mie biasa.

Mie Aceh adalah sebuah masakan yang berbahan dasar mie kuning tebal yang di campur dengan bumbu yang kaya akan rempah-rempah. Untuk menambah cita rasa biasanya ditambah dengan irisan daging sapi atau ayam bahkan makanan laut seperti kepiting, udang dan cumi.
Baca selengkapnya »

Our Journey: Mota’ain, Perbatasan Indonesia-Timor Leste

Berpose di jembatan Batugade, Timor Leste (Dok. pribadi)
Sejarah mencatat pada tanggal 30 Agustus tahun 1999 lalu, Jajak Pendapat atau yang oleh pendukung antiintegrasi lebih dikenal dengan sebutan referendum kemerdekaan, dilaksanakan di provinsi termuda Indonesia kala itu, Timor Timur (Timtim). Proses Jajak pendapat yang mendapat pengawasan langsung dari PBB itu dilaksanakan serentak di seluruh Timtim dan daerah di luar Timtim dimana warga dan keturunan Timtim berada.

Hasilnya, diluar perkiraan pemerintah Republik Indonesia, mengutip dari sumber Wikipedia, hasil Jajak Pendapat menunjukkan bahwa sekitar 78,5% atau sekitar 344.580 orang Timtim memilih merdeka dan menolak status khusus dengan otonomi luas yang ditawarkan Pemerintah dan 21,5 % atau sekitar 94.388 orang menerima tawaran tersebut. Akhirnya pada tahun 2002, Indonesia dan dunia internasional mengakui kedaulatan Timtim sebagai sebuah Negara yang dengan resmi bernama: Republik Demokratik Timor Leste,

Ya, Timtim kini bukan lagi bahagian dari Indonesia. Kita sekarang punya tetangga baru bernama Republik Demokratik Timor Leste. Beberapa waktu yang lalu, penulis bersama teman -- berjumlah enam orang, berkesempatan melakukan perjalanan (touring) mengunjungi daerah perbatasan RI-Timor Leste di kawasan Mota’ain, kabupaten Belu, provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Baca selengkapnya »

Piala Antar Pemuda Lintas Agama Lembata dan Sepak Bola Tanpa Diskriminasi



Suasana pertandingan (Foto: Irvan)
Belum lama ini, Paroki Arnoldus Yansen Waikomo, sebuah Paroki Agama Kristen Katolik yang berbasis di desa Waikomo, Kecamatan Nubatukan, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), menyelenggarakan sebuah turnamen sepakbola yang diberi nama “Piala Antar Pemuda Lintas Agama se- Kabupaten Lembata”.
                  
Turnamen yang berpusat di lapangan sepakbola desa Waikomo ini, telah rampung diadakan pada 22 Juli-5 Agustus 2013 lalu -- bertepatan dengan bulan suci Ramadhan -- diikuti oleh belasan organisasi kepemudaan dan organisasi keagamaan, seperti Orang Muda Katolik (OMK) dan Remaja Masjid (Remas) se kabupaten Lembata.

Turnamen yang juga merupakan ajang seleksi bagi pesepakbola muda Lembata menuju kejuaraan sepakbola akbar tahunan, Piala El-Tari dan Piala Gubernur NTT, telah menemukan tim yang terbaik. Ucapan selamat patut diberikan kepada OMK Waipukang yang berhasil menjadi juara pertama, setelah menundukkan Remas At-taqwa lewat adu pinalti pada partai final.  Berikutnya OMK Tokojaeng dan Pemuda Genit Solofide Wangatoa yang masing-masing berhak mendapat gelar juara ketiga dan keempat.
Baca selengkapnya »

Kos Putroe Aceh, “Gampoeng” Aceh di Lembata

Kos Putroe Aceh (Foto: Irvan)


“Orang berilmu dan beradab tidak akan diam di kampung halaman
Tinggalkan negerimu dan merantaulah ke negeri orang
Merantaulah, kau akan dapatkan pengganti dari kerabat dan kawan
Berlelah-lelahlah, manisnya hidup terasa setelah lelah berjuang.”

Pasti anda sudah sering mendengar kutipan kata-kata mutiara dari Imam Syafii di atas , ya, kata-kata tersebut diselipkan seorang penulis terkenal, Ahmad Fuadi dalam Mahakarya-nya  Novel best seller, Negeri 5 Menara. Kata-kata tadi mungkin telah mengilhami banyak orang untuk kuat dalam masa perantauan,termasuk perempuan-perempuan muda asal Aceh yang kini tengah mengabdi di pelosok Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT)

Tepat di kawasan Wangatoa Bawah, Kelurahan Selandoro, Kota Lewoleba, Kecamatan Nubatukan, Kabupaten Lembata, Provinsi NTT, tinggallah belasan wanita muda yang berasal dari provinsi paling barat Indonesia, Aceh. Mereka menghuni kamar kos-kosan yang diberi nama, Kos Putroe Aceh, milik seorang PNS di lingkungan Kementerian Agama kabupaten Lembata, bernama Sultan Nasir.
Baca selengkapnya »

Muna, Bersabarlah Sayang!

Munawarah (Dok. Pribadi)
Banda Aceh, empat setengah tahun yang lalu, pertama kali ku kenal dirimu. Perkenalan singkat lewat seorang teman -- yang sudah kita anggap sebagai kakak sendiri, entahlah, itu suatu perkenalan biasa atau memang kita sedang dijodohkan. Kalau boleh jujur, sebenarnya aku telah memperhatikanmu jauh sebelum hari itu, walau kita berbeda jurusan, aku sudah sering melihatmu menjadi pemandangan indah di kampus.

“Muna,” terdengar lembut suaramu saat kita berkenalan dulu. Gadis manis berlesung pipi, yang sepertinya tak henti memancarkan pesonanya. Tapi bukan aku namanya bila terlalu gampang jatuh cinta. Pembawaanku yang jaim dan pemalu membuat tak terjadi apa-apa hari itu, bahkan untuk sekedar nomor handphone!

Memang tak ada perasaan apa-apa saat itu, tak ada chemistry atau perasaan yang “beda”, semuanya murni teman. Tapi waktu berkata lain, berawal dari merajut persahabatan biasa, pelan-pelan rasa itu pun timbul, akhirnya aku yang super pemalu, lewat perjuangan yang luar biasa memberanikan diri untuk menyatakan cinta, tepat pada 26 Januari 2009, kita pun “meresmikan” hubungan kita.
Baca selengkapnya »