Wajah Pariwisata di Daerah Tertinggal



Pantai Bean, potensi wisata di daerah tertinggal (Dok. pri)
Bali merupakan tujuan wisata unggulan di Indonesia. Tapi Indonesia bukan hanya Bali, masih banyak daerah lain di Indonesia yang menawarkan keindahan alam yang luar biasa. Kebanyakan “surga” itu malah belum terjamah atau belum banyak dikunjungi wisatawan. Selain kurang gencarnya promosi, lokasinya yang jauh dan tidak didukung dengan sarana prasarana yang memadai, membuat tempat-tempat potensi wisata di daerah tertinggal miskin pengunjung.

Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal mencatat, saat ini terdapat 183 kabupaten yang dikategorikan sebagai Daerah Tertinggal di Indonesia. Dari jumlah itu, 70 % penyebaran daerah tertinggal saat ini terdapat di Kawasan Timur Indonesia. Miris memang, padahal kawasan Indonesia Timur punya modal untuk berkembang lewat industri pariwisata. Keindahan alam di Kawasan Timur jangan diragukan lagi, ditambah kekayaan adat dan budaya yang masih lestari bisa menjadi daya tarik tersendiri.

Contohnya saja provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), penyelenggaran Sail Komodo 2013 beberapa waktu lalu telah membantu Daerah ini memperkenalkan kepada dunia potensi wisata yang dimilikinya. Memiliki seribu pulau lebih, tapi ironisnya kunjungan wisatawan ke daerah ini masih kalah jauh dari tetangganya Bali dan NTB. Banyak potensi wisata NTT yang belum digarap dengan maksimal.
Baca selengkapnya »

Lestarikan Aset Wisata Sejarah Aceh!


sepasang pedang VOC (foto: tribunnews.com)
Belum lama ini kita dihebohkan dengan penemuan koin emas kuno di Kampung Pande, kecamatan Kutaraja, Banda Aceh pada hari Minggu (10/11/2013) lalu. Koin-koin emas mata uang dirham yang dipercaya sebagai peninggalan kesultanan Aceh Darussalam ini ditemukan oleh masyarakat yang sedang mencari tiram di rawa-rawa desa tersebut. Dua hari berselang (13/11/2013) masyarakat kembali geger dengan ditemukannya sepasang pedang berlapis emas bertuliskan Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC) di kampung penuh sejarah itu.

Ditemukannya dua peninggalan sejarah tersebut kembali mengingatkan kita akan kebesaran sejarah Aceh dimasa lalu. Dikutip dari Wikipedia, di Aceh dahulunya ada sebuah kerajaan Islam bernama Kesultanan Aceh Darussalam yang memiliki sejarah sangat panjang (1496-1903 M). Kesultanan Aceh merupakan kelanjutan dari Kesultanan Samudera Pasai yang hancur pada abad ke-14. 

Kesultanan Aceh didirikan oleh Sultan Ali Mughayat Syah pada tahun 1496. Pada awalnya kerajaan ini berdiri atas wilayah Kerajaan Lamuri, kemudian menundukkan dan menyatukan beberapa wilayah kerajaan sekitarnya mencakup Daya, Pedir, Lidie dan Nakur. Kesultanan Aceh terletak di utara pulau Sumatera yang berpusat di Kutaraja (Banda Aceh).
Baca selengkapnya »

Nikmatnya Mie Aceh, Bukan Sekedar Mie Biasa

Foto: palingindonesia.com
Hampir setahun sudah tidak pulang ke kampung halaman (Aceh). Rindu pastinya, sudah lama tidak menikmati kebersamaan bersama keluarga, kekasih hati dan teman lama. Belum lagi dengan suasana tanah kelahiran yang “hangat” seakan mempunyai daya magnet yang terus menarik penulis untuk segera pulang. Salah satu “magnet” tersebut apalagi kalau bukan kuliner-kuliner khas Aceh yang selama diperantauan hanya bisa dinikmati dalam khayalan.

Salah satu kuliner khas Aceh yang bisa dibilang masuk dalam jajaran kuliner top  di tanah Iskandar Muda adalah Mie Aceh. Sekilas dari namanya mungkin terlalu biasa, “hanya” mie. Tapi tunggu dulu, kuliner legendaris ini bukan mie biasa.

Mie Aceh adalah sebuah masakan yang berbahan dasar mie kuning tebal yang di campur dengan bumbu yang kaya akan rempah-rempah. Untuk menambah cita rasa biasanya ditambah dengan irisan daging sapi atau ayam bahkan makanan laut seperti kepiting, udang dan cumi.
Baca selengkapnya »