Bukan Akhir Sebuah Pengabdian (Catatan Akhir Seorang Pendidik Muda di Pedalaman NTT)



Dok. Pribadi
"Terpujilah wahai engkau ibu bapak guru
Namamu akan selalu hidup dalam sanubariku
Semua baktimu akan ku ukir di dalam hatiku
Sebagai prasasti terima kasihku
Tuk pengabdianmu

Engkau sebagai pelita dalam kegelapan
Engkau laksana embun penyejuk dalam kehausan
Engkau patriot pahlawan bangsa
Tanpa tanda jasa."

Alunan lagu Himne Guru (Pahlawan Tanpa Tanda Jasa) tersebut dinyanyikan dengan khidmat oleh seluruh siswa-siswaku. Suasana pun hening di ruang yang sederhana itu, air mata ku pun keluar deras tak terbendung. Sesekali ku kuatkan diri melihat wajah-wajah lugu yang tepat berada di hadapan, mereka pun sedang menyeka-nyeka air matanya. Tak kuat rasanya!

Hari itu senin (16/09/2013), hari terakhir aku berada di SMPN 2 Nagawutung. Tak terasa hampir setahun sudah berada di sini, Melewati hari-hari penuh suka maupun duka, kini saatnya mengucapkan sayonara.

Kepala sekolah, dewan guru dan siswa secara spontan menyiapkan acara sederhana untuk perpisahan sekaligus pelepasan bagiku. Acara yang sebenarnya membuat langkah kakiku semakin berat meninggalkan semua yang ada di sekolah ini.
Baca selengkapnya »

Kalah Tipis, Langkah SM-3T Aceh Terhenti

Tim SM-3T Aceh
Lembata, NTT - SM-3T Aceh harus mengakui ketangguhan tim Belabaja, setelah takluk dengan skor tipis 1-0 pada babak delapan besar turnamen Naga Cup 1 kemarin (11/09/2013) sore Wita. Mengusung misi sama untuk lolos ke babak semifinal, laga sarat gengsi tersebut berjalan alot hingga akhir laga.

SM-3T Aceh yang merupakan runner-up pool C, membuktikan bahwa mereka bukan tim ecek-ecek setelah mampu memberikan perlawanan sengit kepada salah satu tim kuat di Kecamatan Nagawutung yang juga juara Pool A, Belabaja.

Tampil dihadapan ratusan pasang mata yang memadati lapangan sepakbola desa Loang. Kedua tim tampil ngotot demi memburu kemenangan. Pertarungan keras selama 2x35 menit pun tak terelakkan, memaksa wasit mengeluarkan beberapa kartu kuning.
Baca selengkapnya »

Ozil dan Pentingnya Sebuah Kepercayaan

Mesut Ozil (sumber foto: AIFC)
Jendela transfer musim panas telah resmi ditutup tanggal 2 September lalu, begitu banyak kejutan yang terjadi didetik-detik akhir masa transfer. Salah satunya adalah kepindahan bintang Real Madrid, Mesut Ozil ke klub Liga Primer Inggris, Arsenal.

Tak ada yang menyangka gelandang berusia 24 tahun ini akan meninggalkan -- tepatnya dilepas -- Real Madrid, mengingat track record yang cukup baik selama tiga musim bermain di Santiago Barnabeu. Ozil menjadi bagian penting klub kebangggan Ibukota tersebut dalam meraih gelar juara Liga Spanyol musim 2011-2012.

Yang membuat orang tak habis pikir, alih-alih memilih pindah ke klub besar nan kaya raya yang menjanjikan gaji besar dan gelar juara. Kenapa Arsenal?

Banyak pengamat yang beranggapan kepindahan Ozil ke Arsenal sebagai langkah mundur bagi karier pemain berdarah Turki tersebut. Arsenal yang tidak pernah memenangi gelar mayor apapun selama delapan tahun, dianggap bukanlah klub yang cocok bagi Ozil untuk meraih puncak kariernya sebagai pesepakbola.
Baca selengkapnya »

SM-3T Aceh Taklukkan Waikerong B



Tim SM-3T Aceh
Tim SM-3T Aceh tampil gemilang pada laga perdana Grup C turnamen Naga Cup 1, setelah unggul tipis dari tim desa Waikerong B dengan skor 2-1 pada Rabu (04/09/2013) sore.

Menurunkan pemain-pemain terbaiknya, SM-3T Aceh tampil ngotot sedari awal laga demi mengamankan tiga poin. Tampil dominan sepanjang laga namun buruknya penyelesaian akhir membuat SM-3T Aceh hanya bisa menang dengan skor tipis.

SM-3T Aceh sempat unggul di babak pertama lewat sontekan M. Darmansyah, pada awal babak kedua Waikerong sempat membuat gol penyama, namun tendangan pinalti Rizki Zulfitri diujung laga berhasil mengunci pertandingan untuk kemenangan SM-3T Aceh.
Baca selengkapnya »

Nikmatnya Mie Aceh, Bukan Sekedar Mie Biasa

Foto: palingindonesia.com
Hampir setahun sudah tidak pulang ke kampung halaman (Aceh). Rindu pastinya, sudah lama tidak menikmati kebersamaan bersama keluarga, kekasih hati dan teman lama. Belum lagi dengan suasana tanah kelahiran yang “hangat” seakan mempunyai daya magnet yang terus menarik penulis untuk segera pulang. Salah satu “magnet” tersebut apalagi kalau bukan kuliner-kuliner khas Aceh yang selama diperantauan hanya bisa dinikmati dalam khayalan.

Salah satu kuliner khas Aceh yang bisa dibilang masuk dalam jajaran kuliner top  di tanah Iskandar Muda adalah Mie Aceh. Sekilas dari namanya mungkin terlalu biasa, “hanya” mie. Tapi tunggu dulu, kuliner legendaris ini bukan mie biasa.

Mie Aceh adalah sebuah masakan yang berbahan dasar mie kuning tebal yang di campur dengan bumbu yang kaya akan rempah-rempah. Untuk menambah cita rasa biasanya ditambah dengan irisan daging sapi atau ayam bahkan makanan laut seperti kepiting, udang dan cumi.
Baca selengkapnya »