Nikmatnya Mie Aceh, Bukan Sekedar Mie Biasa

Foto: palingindonesia.com
Hampir setahun sudah tidak pulang ke kampung halaman (Aceh). Rindu pastinya, sudah lama tidak menikmati kebersamaan bersama keluarga, kekasih hati dan teman lama. Belum lagi dengan suasana tanah kelahiran yang “hangat” seakan mempunyai daya magnet yang terus menarik penulis untuk segera pulang. Salah satu “magnet” tersebut apalagi kalau bukan kuliner-kuliner khas Aceh yang selama diperantauan hanya bisa dinikmati dalam khayalan.

Salah satu kuliner khas Aceh yang bisa dibilang masuk dalam jajaran kuliner top  di tanah Iskandar Muda adalah Mie Aceh. Sekilas dari namanya mungkin terlalu biasa, “hanya” mie. Tapi tunggu dulu, kuliner legendaris ini bukan mie biasa.

Mie Aceh adalah sebuah masakan yang berbahan dasar mie kuning tebal yang di campur dengan bumbu yang kaya akan rempah-rempah. Untuk menambah cita rasa biasanya ditambah dengan irisan daging sapi atau ayam bahkan makanan laut seperti kepiting, udang dan cumi.

Untuk menghidangkannya ada tiga pilihan yang bisa dipilih sendiri tergantung selera, yakni mie goreng (kering), mie kuah dan mie goreng basah. Pilihan rasa juga bisa dikondisikan, pedas atau tidak pedas. Untuk pelengkap biasanya dalam hidangan Mie Aceh ditambahkan potongan bawang goreng, kerupuk atau emping, ketimun dan jeruk nipis.

Cara membuat dan bahan-bahannya yang sederhana membuat Mie Aceh tetap lestari hingga sekarang. Cita rasanya yang khas berbeda dengan dengan mie-mie pada umumnya. Bagi anda pencinta kuliner patut mencoba menu lezat ini, direkomendasikan untuk memilih rasa yang pedas, aroma kemiri dan lada hitamnya akan membuat anda menikmati sepiring Mie Aceh sambil berpeluh keringat. Maknyuusss!

***

Tidak ada sumber yang jelas tentang sejarah sejak kapan Mie Aceh telah menjadi kuliner khas di daerah yang dulunya bernama Nanggroe Aceh Darussalam itu. Sedari penulis masih bocah dulu  Mie Aceh sudah ada, tapi memang tidak semaju sekarang. Dahulu jarang -- bahkan mungkin tidak ada -- warung yang berani menjual Mie Aceh secara ekslusif. Mie Aceh dulunya “hanya” menjadi menu pelengkap di warkop-warkop yang ada di Aceh.

Tapi bagi anda yang berdomisili atau sering wara-wiri di Kota Banda Aceh pasti merasakan perkembangannya. Ya, kini di sudut-sudut Kota Banda Aceh telah menjamur warung-warung penjual Mie Aceh, Kebanyakan dari mereka berjualan secara ekslusif dengan menyewa ruko dari satu pintu hingga ruko tiga pintu. Nama-nama tempat mereka berjualan juga diberi nama dengan nama Sang “Koki” yang terdengar unik dan gampang diingat.

Di tengah berkembangnya industri kuliner, Mie Aceh menjadi menu unggulan pengusaha-pengusaha kuliner. Ya, Mie Aceh begitu menjanjikan, Di Aceh sendiri Mie Aceh bisa kita nikmati dari warung kaki lima hingga hotel berbintang. Tak hanya ada di Aceh, Mie Aceh juga kini telah go nasional, Mie Aceh bisa anda nikmati di berbagai kota-kota besar di Indonesia. Rasanya yang lezat dan harga yang terjangkau pasti membuat anda ketagihan.

Tapi lucunya ada fakta menarik tentang Mie Aceh, jarang kita temui rumah-rumah orang Aceh -- termasuk rumah penulis -- yang menjadikan Mie Aceh sebagai menu harian keluarga. Mie Aceh hanya ada pada acara-acara tertentu, seperti pesta pernikahan dan khanduri (syukuran). Kalau mau makan Mie Aceh ya tinggal ke warung, se sederhana itu!

Ada ungkapan “belum ke Aceh kalau belum mencicipi Mie Aceh,” Ya, kurang afdhal rasanya kalau menikmati Mie Aceh bukan di akarnya (Aceh). Bahan dasar dan Bumbu rempah-rempahnya bisa anda dapati di daerah lain di Indonesia, tapi yang tidak bisa digantikan atau dibeli adalah “suasananya”.

Anda pencinta kuliner nusantara yang berdomisili di luar Aceh dan ingin menikmati langsung kenikmatan kuliner lezat yang satu ini dapat mengunjungi Kota Banda Aceh, Provinsi Aceh. Informasi perjalanan ke Banda Aceh dapat anda lihat di Indonesia Travel

Selamat mencoba!

======

Rizki Zulfitri
Orang Aceh asli, penikmat kuliner khas nusantara
Peserta SM-3T asal LPTK universitas Syiah Kuala, Aceh, penempatan Kabupaten Lembata, NTT

Tidak ada komentar on "Nikmatnya Mie Aceh, Bukan Sekedar Mie Biasa"

Leave a Reply