Setelah lama ditunggu-tunggu Olimpiade Olahraga Nasional (O2SN) kembali terdengar, yakni even olahraga antar siswa yang sudah berlangsung sejak tahun 2008 hingga sekarang. Kegiatan ini dilakukan berjenjang mulai tingkat sekolah, kecamatan, kabupaten/kota, propinsi dan nasional. Juara pertama tingkat nasional disiapkan untuk mengikuti kompetisi olahraga pelajar ditingkat Internasional.
O2SN ini adalah salah satu bukti kepedulian pemerintah pusat terhadap kemajuan olahraga nasional, membawa angin segar dan pembaharuan. Adanya O2SN berdampak pada gairah siswa untuk meningkatkan prestasi dibidang olahraga, terjadinya persaingan yang sehat dan sportif antar siswa. Hal yang tidak kalah penting adalah terwujudnya rasa persatuan dan kesatuan bangsa untuk memperkokoh ketahanan nasional. Bagi Guru Pendidikan Jasmani dan Kesehatan (Penjaskes) sendiri, O2SN menjadi ajang pembuktian bahwa guru Penjaskes bisa berprestasi dan turut andil dalam memajukan prestasi olahraga nasional.
Walaupun pelaksanaan di daerah masih banyak kendala dan serba keterbatasan, khususnya pada masalah pendanaan dan infrastruktur penunjang. Bila kita mau memperhatikan, adanya kesenjangan antara pelaksanaan di kota-kota besar dan di daerah terpencil. Toh, kita tidak boleh memandang sebelah mata terhadap talenta-talenta yang dimiliki atlet-atlet daerah terpencil, karena banyak diantara atlet-atlet nasional yang selama ini berprestasi berasal dari daerah yang terpencil, yang jauh dari hingar bingar kota.
Lembata Siap
Bagaimana dengan kabupaten Lembata sendiri? Lembata tentu sudah siap. Diawali dengan acara sosialisasi O2SN pada tanggal 28 februari 2013, yang langsung dibuka oleh Plt Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (PPO) beserta Kepala bidang Pemuda dan Olahraga dan jajarannya. Program sosialisasi ini bisa dikatakan launching O2SN di kabupaten Lembata tahun 2013 yang penyelenggaraanya berpusat di kecamatan Nubatukan pada tanggal 22-25 Mei 2013.
Bertempat di aula SD Inpres Lewoleba 1 kecamatan Nubatukan (kecamatan pusat pemerintahan kabupaten Lembata), acara berlangsung sangat sederhana. Undangan sendiri terdiri dari para guru Penjaskes SD, SMP, dan SMA sederajat se kabupaten Lembata, penulis sendiri hadir mewakili SMPN 2 Nagawutung (sekolah tugas SM-3T). Walaupun ada sebagian dari perwakilan sekolah yang tidak berhadir namun tidak mengurangi arti acara tersebut, acara tetap berlangsung khidmat dan hangat.
tampak penulis (kemeja merah) berbincang-bincang sebelum acara dimulai |
Ada satu fakta yang sangat membanggakan, Lembata adalah juara umum O2SN tingkat provinsi Nusa Tenggara Timur yang diselenggarakan di Kupang tahun 2012. Tentunya sebagai juara bertahan, Lembata dalam hal ini Dinas PPO mempunyai beban untuk mempertahankan apa yang sudah dicapai tahun lalu. Prestasi yang fenomenal bila kita melihat keadaan Lembata yang masih tertinggal dibanyak bidang dengan kabupaten lainnya di NTT.
Penulis pribadi mempunyai target membawa siswa binaan pada salah satu cabang olahraga untuk juara di O2SN tingkat Kabupaten Lembata, yang nantinya akan mewakili kabupaten Lembata berlaga di tingkat provinsi. Target yang berat mengingat peta persaingan yang sangat luas, akan tetapi optimisme harus selalu diusung dan semangat membina harus selalu berkobar. Bolavoli dan Atletik adalah cabang olahraga yang penulis diprioritaskan untuk menang dan harus persiapkan dari sekarang mengingat seleksi tingkat kecamatan Nagawutung akan berlangsung dalam waktu satu bulan ke depan. Gagal ditingkat kecamatan berarti gagal untuk tampil di puncak kegiatan O2SN 2013 kabupaten Lembata pada 22-25 Mei mendatang.
Walaupun jauh berada di daerah terpencil, bukan tidak mungkin bakat-bakat alam yang dimiliki akan mampu bersaing bahkan sampai ke tingkat nasional. Ini butuh perjuangan, perjuangan tulus tanpa pamrih.
Salam Olahraga...
Rizki Zulfitri, S.Pd
Guru Penjaskes (SM-3T Aceh)
Tidak ada komentar on "Menuju O2SN 2013 Kabupaten Lembata"