"In Arsene We Trust", slogan yang menunjukkan dukungan buat Wenger ini apakah masih terus tertulis di hati para fans The Gunners? atau kepercayaan itu sudah luntur bahkan hilang seiring jebloknya prestasi Arsenal akhir-akhir ini.
Memasuki tahun ke-17, kepemimpinan Wenger makin goyah. terpuruk di peringkat 5 EPL dengan sisa 10 pertandingan liga, Arsenal hanya bisa realistis dengan menargetkan zona Liga Champions pada akhir musim.
Parahnya, Arsenal juga melewatkan gelar pada piala domestik dengan "konyol" setelah kalah dari klub non EPL di Piala Liga dan Piala FA. Di Eropa sendiri Arsenal tinggal menunggu hari penghakiman di Alianz Arena pada leg II Liga Champions 14 Maret mendatang setelah kalah telak 1-3 di Emirates Stadium. Butuh keajaiban untuk lolos, puasa gelar tampaknya akan genap menjadi delapan tahun.
Sosok yang paling disorot tentunya adalah Arsene Wenger, Sang Profesor kini tengah menjalani masa-masa paling berat dalam kariernya bersama tim kota London Utara tersebut. Kritik nan tajam datang dari segala arah, banyak fans yang menyudutkan Wenger karena sikap hematnya dalam belanja pemain berkualitas plus terlalu mudah melepas para pemain penting. Cap sebagai klub akademi yang melahirkan banyak bintang namun gagal berprestasi (meraih gelar) sudah terlanjur melekat pada Arsenal, apalagi kalau bukan karena gagal meraih gelar apapun pada satu windu terakhir.
Bila meraih gelar adalah standar untuk menentukan keberhasilan sebuah klub, Arsenal sudah sangat tertinggal dari rival-rivalnya sebagai tim mapan di daratan Inggris. Apalagi semenjak lahirnya tim kaya baru seperti Chelsea dan Manchester City tentu sangat mengganggu kerja Wenger. Persaingan di EPL saat ini sangat ketat, berbeda pada saat awal-awal Wenger berada di Arsenal yang hanya perlombaan kuda pacu antara Manchester United dan Arsenal.
Dilihat dari segi manapun Wenger tetaplah Legend, dia adalah pelatih tersukses yang pernah menangani Arsenal. Seorang legenda tidak berhak untuk dipecat, legenda tidak bisa dipisahkan dari klub yang telah dibesarkannya. Kalaupun Wenger keluar dari Arsenal itu karena dia mengundurkan diri karena merasa tidak mampu lagi mengangkat prestasi Wenger. Sampai saat ini Wenger masih merasa mampu, harusnya Direksi, para pemain dan fans tetap mendukung kerja Wenger.
Dukungan pun tidak sedikit datang khususnya dari legenda-legenda Arsenal yang notabene adalah anak asuh Wenger dimasa lalu. Semua dari mereka kompak menyuarakan agar Wenger bertahan di Arsenal dan mengharapkan fans untuk bersabar. Wenger berhak mendapatkan kesempatan, paling tidak sampai kontraknya berakhir pada Juni 2014.
Mari kita berbicara kemungkinan terburuk, akhir musim ini Arsenal tercecer di luar 4 besar. Artinya Arsenal tidak akan berada di babak penyisihan grup Liga Champions musim depan. Memang secara finansial Arsenal akan merugi, tetapi kemunduran tersebut akan memberikan waktu lebih bagi Arsenal untuk fokus di Liga dan piala domestik musim depan. Arsenal harus membuat mereka di takuti lagi di Inggris, bila bisa fokus bukan tidak mungkin Arsenal akan memenangi salah satu piala.
Fans mungkin berada dalam ketakutan bilamana Arsenal gagal ke Liga Champions musim depan maka klub akan sulit move on untuk kembali ke jajaran atas big four. Fans mungkin tidak ingin melihat nasib Arsenal akan seperti Liverpool yang sulit kembali ke Liga Champions setelah ditinggal Rafael Benitez pada akhir musim 2009/2010. Pergantian pada bangku manajer tentu akan beresiko dan tentunya berdampak pada perubahan komposisi pemain secara signifikan karena para pemain Arsenal sejatinya adalah loyalis Arsene Wenger.
Wenger semakin sadar akan dampak sebuah gelar bagi klub, apalagi bagi pemain muda yang dalam proses pematangan secara mental. Langkah yang diambil Wenger untuk mempertahankan Theo Walcott adalah salah satu bukti keseriusan Wenger, Sang Profesor harus memastikan tak ada lagi pemain bintang yang pergi dan mencari bintang-bintang baru yang akan membantu Arsenal meraih gelar.
Walaupun gagal musim ini bukan berarti kiamat bagi Gunners, masa depan Arsenal akan tetap cerah bersama Arsene Wenger. Sang legend.
*******
~Penulis adalah seorang Guru Penjaskes program SM-3T asal Aceh bertugas di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur
Tidak ada komentar on "Gunners Tetap Percaya Wenger"