Beberapa tahun silam saat masih duduk di bangku SMA, saban akhir pekan sepulang sekolah ada acara televisi yang selalu penulis tunggu-tunggu (selain berita sepakbola). Acara itu adalah program Jejak Petualang di TV7 (sekarang Trans7), program yang menampilkan penjelajahan seorang petualang ke seluruh pelosok Indonesia yang tentunya indah, unik, khas, dan sayang untuk dilewatkan.
Acara yang membuat kita kagum akan kekayaan, keindahan alam, budaya dan keanekaragaman Indonesia, suatu program yang membuat kita makin cinta tanah air. Acara tersebut telah menginspirasi pemuda seperti penulis untuk lebih kenal dan care terhadap lingkungan. Bahkan sempat terbesit dalam khayalan penulis menjadi salah satu petualang (host) dalam acara tersebut layaknya Rianni Djangkaru.
Ada salah satu episode yang sangat berkesan bagi penulis saat itu, yakni tentang penangkapan ikan paus oleh nelayan secara tradisional. Secara logika bagaimana mungkin dengan alat dan perlengkapan yang sangat sederhana dapat menangkap seekor paus dengan ukuran sangat luar biasa besarnya. Tradisi berburu paus yang sudah turun-temurun ini, seakan menampakkan kepada kita tentang semangat gotong royong dan kerjasama. Semua bisa dilakukan bila bersama-sama bahkan menangkap ikan paus raksasa sekalipun. Pada saat itu saya sendiri tidak begitu tau tentang tempat dimana tradisi ini berlangsung. Yang penulis tahu tradisi ini berasal dari Indonesia bagian timur yang tempatnya belum banyak dikunjungi orang.
Baca selengkapnya »