Sarjana Mendidik Asal Aceh Gelar Aksi Sosial Dari Aceh Untuk Lembata

tampak penampilan tarian "Tarek Pukhat" (Foto: Miswan Huda)

Menjadi seorang pendidik dalam program Sarjana Mendidik di daerah Terdepan, Terluar dan Tertinggal (SM-3T), bukan semata-mata bertugas untuk mengisi kekosongan tenaga pendidik di daerah 3T. Tetapi lebih dari itu, SM-3T dituntut untuk melaksanakan pemberdayaan masyarakat untuk mendukung program pembangunan pendidikan di daerah 3T.


Hal inilah yang mendorong para Sarjana Mendidik asal LPTK Universitas Syiah Kuala Aceh penempatan kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), menggelar Aksi Sosial dari Aceh untuk Lembata dengan mengusung tema “Mengemas Generasi Emas Untuk Indonesia Emas”.

Berpusat di desa Babokerong, Kecamatan Nagawutung, Kabupaten Lembata. Aksi sosial ini sendiri dilaksanakan selama tiga hari pada tanggal 6-8 Juli 2013. Kegiatan aksi sosial berlangsung lancar, banyak agenda yang disiapkan oleh para “Cekgu Aceh” dan panitia lokal. Kegiatan yang dilaksanakan meliputi: khitan massal, aneka lomba, pelatihan kepemimpinan, pertandingan olahraga, pementasan seni dan budaya dan bakti sosial.


Untuk aneka lomba, diadakan lomba cerdas cermat untuk siswa Sekolah Dasar memperebutkan hadiah yang telah disediakan. Pelatihan kepemimpinan yang sasarannya pemuda-pemudi desa Babokerong, bertujuan menciptakan kader-kader pemimpin yang berkarakter, peserta nantinya diberikan sertifikat dari panitia. Pertandingan olahraga sepakbola dan bolavoli antara tim SM-3T Aceh melawan tim desa Babokerong. Pementasan seni dan budaya, menampilkan tarian dan musik etnis serta pemutaran film dokumenter. Bakti sosial, SM-3T Aceh bersama masyarakat desa membuka jalan baru dan membudayakan lingkungan bersih.

Untuk puncak acara adalah khitan massal. Mengambil lokasi di dalam kompleks Masjid Al-Muhajirin, desa Babokerong, tercatat ada 43 orang anak usia sekolah yang dikhitan. Peserta khitan massal adalah anak-anak desa Babokerong dan sekitarnya. Khusus acara pengkhitanan tersebut langsung bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Lembata.

Koordinator SM-3T asal LPTK Universitas Syiah Kuala Aceh, Aris Jainuri, S.Pd, dalam sambutannya pada acara syukuran sekaligus penutupan acara aksi sosial, pada hari senin (08/07/2013), mengatakan akan pentingnya acara khitan sebagai alat silaturahmi sesama muslim dan juga sebagai kewajiban seorang lelaki dan kemuliaan bagi seorang wanita.

"Tujuan dipilihnya sebagai acara utama adalah untuk mempererat tali silaturahmi sesama muslim, walaupun ada perbedaan pendapat ulama tentang hukum khitan, ada yang mengatakan khitan hukumnya wajib dan ada yang mengatakan sunnah, sebagai penganut madzhab Syafi'i tentu kita meyakini khitan merupakan kewajiban bagi laki-laki muslim," ungkap guru mata pelajaran Bahasa Inggris di SMPN 1 Wulandoni tersebut.

Tak lupa Ia mengucapkan ungkapan terimakasih kepada pihak-pihak yang mendukung suksesnya kegiatan tersebut. "ungkapan terimakasih kami kepada pihak panitia lokal, aparat keamanan dan seluruh warga desa Babokerong, karena tanpa dukungan semua pihak aksi sosial ini mustahil bisa sukses," tutupnya.

Sedangkan Kepala Desa Babokerong, Muhammad Safarudin, dalam kata-kata sambutannya sekaligus menutup dengan resmi aksi sosial, mengatakan ucapan terimakasih sebesar-besarnya kepada SM-3T Aceh yang telah mempercayakan kegiatan aksi sosial dilaksanakan di desa Babokerong.

“Suatu penghargaan bagi kami masyarakat Babokerong telah dipercaya menjadi tempat dilaksanakannya aksi sosial dari Aceh untuk Lembata, silaturahmi ini harus terus dijaga walaupun September nanti ade-ade guru dari Aceh akan pulang ke kampung halaman, ada jejak orang Aceh di desa Babokerong,” pungkas beliau sekaligus menutup secara resmi aksi sosial tersebut.

*****

Rizki Zulfitri, S.Pd
Citizen Journalism

Tidak ada komentar on "Sarjana Mendidik Asal Aceh Gelar Aksi Sosial Dari Aceh Untuk Lembata"

Leave a Reply