Konflik kepengurusan sepakbola nasional beberapa tahun
belakangan menjadi faktor utama menurunnya prestasi sepakbola di negeri ini. Pengurus sepakbola di daerah-daerah seakan larut oleh masalah antara elit sepakbola tersebut. Tak terkecuali Aceh, di bawah kendali Pengurus Provinsi (Pengprov) PSSI Aceh periode 2009-2013 prestasi sepakbola Aceh laksana "Poco-poco" alias jalan di tempat.
Dunia persepakbolaan Aceh belakangan disuguhi banyaknya klub-klub sepakbola Aceh yang menembus kasta tinggi persepakbolaan nasional. Mulai dari sengitnya Indonesian Super League (ISL) dan Divisi Utama di bawah naungan BLAI -yang sempat tidak diakui- hingga ketatnya persaingan Indonesian Primer League (IPL) dan Divisi Utama di bawah operator LPIS.
Dunia persepakbolaan Aceh belakangan disuguhi banyaknya klub-klub sepakbola Aceh yang menembus kasta tinggi persepakbolaan nasional. Mulai dari sengitnya Indonesian Super League (ISL) dan Divisi Utama di bawah naungan BLAI -yang sempat tidak diakui- hingga ketatnya persaingan Indonesian Primer League (IPL) dan Divisi Utama di bawah operator LPIS.